SUMATERA TRAVEL BLOG

KEGIATAN

Kini Danau Toba menjadi salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia. Tempat dimana Anda dapat melakukan berbagai macam kegiatan untuk menikmati keindahan alam seperti mendaki gunung, berenang, atau berperahu layar. Udaranya bersih dan sejuk harmonis dengan suasana santai masyarakatnya yang ramah.

Banyak wisatawan lebih memilih tinggal di Pulau Samosir di tengah danau. Sebagai tempat tinggal asli masyarakat Batak Toba, Pulau Samosir memiliki bekas peninggalan zaman purbakala di antaranya ialah kuburan batu dan desa-desa tradisional. Di pulau ini Anda dapat menemukan kebudayaan Toba yang unik dan kuno. Amati juga arsitektur tradisional rumah Batak Toba yang majemuk. Keindahan alam Pulau Samosir mengartikan bahwa pulau ini adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi dan menghindari kepenatan rutinitas. Samosir mudah dijangkau oleh kapal ferri dari Parapat. Di Tomok juga terdapat Makam Raja Sidabutar, yang usianya sudah 500 tahun. Juga terdapat Patung Sigale-Gale yang bisa menari.

Jika Anda merasa bersemangat di Parapat ada banyak fasilitas untuk berenang, bermain ski air, mengendarai motor boat, menaiki kano, memancing dan bermain golf. Dari Parapat Anda dapat berjalan-jalan santai di bukit Sungai Naborsahon dimana Anda akan melihat bunga bugenvil, pointetties, honey suckle yang spektakuler berbunga sepanjang tahun. Banyak pengunjung yang datang menghabiskan waktu di danau dengan berenang di air yang menyegarkan atau menyewa perahu layar mengelilingi danau yang besar tersebut. Tidak perlu khawatir tersengat sinar matahari karena iklim di sini sejuk dan kering dengan pemandangan danau yang indah, tempat ini adalah tempat yang ideal untuk bersantai. Sambil melihat Matahari terbenam di Danau Toba adalah cara yang sempurna untuk bersantai dan menghabuskan waktu bersama orang yang Anda sayangi.

Di Samosir, Anda juga dapat berjalan-jalanlah ke pedalaman dan menjelajahi dua danau yang lebih kecil  yaitu Danau Sididhoni dan Aek Natonang.  Jika Anda masih belum merasa puas dengan suasana di Samosir, jelajahi pedalaman dengan trekking ke dataran tinggi. Sebaiknya tanya hotel atau masyarakat setempat tentang rutenya karena jalannya terkadang berlumpur dan licin tergantung cuaca.

Jika Anda tertarik dengan sejarah maka kunjungi komplek pemakaman Raja Sidabutar dimana dapat melihat peninggalan budaya megalit yang unik. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang kehidupan dan masyarakat Batak, kunjungilah desa tradisional Jangga penghasil kain ulos yang berjarak sekitar 24 km dari Parapat. Di tepi Danau Toba juga terlihat Wisma Soekarno, tempat Presiden pertama Indonesia diasingkan, dengan desain bangunan yang dicat warna putih nan megah.

TIPS

Wisatawan biasanya membanjiri Danau Toba pada April hingga Agustus karena bertepatan dengan liburan sekolah. Saat itu cuaca pun cerah sehingga menjadi saat yang baik untuk menikmati Danau Toba. Waktu ideal untuk melihat kemeriahan dan ritual tradisional suku Batak adalah saat upacara Pesta Masyarakat Danau Toba tahunan. Saat itu, banyak upacara dilakukan untuk menghormati nenek moyang suku Batak dan menampilkan upacara tradisional, acara olah raga, nyanyian, dan tarian Batak. Selain itu Setahun sekali diadakan Pesta Rakyat Danau Toba.

Tips memotret lansekap Danau Toba adalah pada pagi dan sore hari. Golden hours ini sangat terbatas, hanya 15–20 menit. Pada pagi hari pukul 05.30–07.00 dan sore hari pukul 16.00–18.00. Saat itulah cahaya terbaik muncul merona denan gundukan pulau menghijau dengan bentangan danau membiru. Jika menggunakan jalur udara, ambillah penerbangan pagi agar Anda leluasa mencari pilihan transportasi ke Danau Toba dari Medan. Jika tiba pada malam hari, transportasi umum menuju Toba sangat sulit dan demi keamanan. Jika Anda naik bus antara Parapat dan Medan pastikan naik bus ekpress untuk menghemat waktu perjalanan.

Makanan yang disajikan di sekitar Danau Toba dominan tidak halal bagi Anda yang Muslim sehingga disarankan mencarinya di warung nasi padang atau makanan khas Jawa yang buka pada malam hari. Saat menyambangi Air Terjun Sipiso Piso satu-satunya cara menuju air terjun hanya dengan berjalan kaki. Di sepanjang jalan menuju air terjun, Anda harus melalui jalan menikung dan curam. Jadi berhati-hatilah. Banyak jalan setapak sudah rusak dan tidak jarang Anda pun harus merangkak dan bergelayutan di sisi jalan. Untuk mempermudah perjalanan, Anda sebaiknya mengenakan sepatu dan membawa air minum secukupnya.

Apabila Anda memerlukan tips perjalanan terjadwal dengan tujuan menjangkau semua keindahan Danau Toba maka berikut contoh pengaturan perjalannya.

Hari 1 (Medan – Parapat)

Tiba di Medan, Anda bisa langsung menuju Terminal Medan untuk mencari transportasi menuju Danau Toba. Jarak ke DanaU Toba dari Medan 176 km dan dapat ditempuh dalam 4 jam perjalanan dengan bus atau mobil. Sepanjang perjalanan Anda dapat melihat pemandangan kebun kelapa sawit, kakao, karet, teh, cengkeh, dan kayu manis di Pematang Siantar. Untuk hari pertama, Anda bisa menginap semalam di Parapat.

Hari 2 (Parapat – Samosir – Parapat)

Menyebrang ke Pulau Samosir menggunakan kapal feri kecil. Perjalanan dilanjutkan ke Desa Tomok, tempat makam batu Raja Sidabutar ditemukan. Setelah itu, Anda bisa mengunjungi Desa Ambarita, dalam domain mantan Kerajaan Siallagan kuno, untuk mengunjungi pengadilan batu Raja Siallagan dan tempat dia disiksa dan dieksekusi musuh-musuhnya sampai mati pada masa lalu. Setelah puas melihat-lihat, Anda kembali ke Parapat.

Hari 3 (Parapat – Brastagi)

Pagi hari setelah menikmati keindahan Danau Toba, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Brastagi menikmati Air Terjun Sipiso Piso dan kemudian menikmati pemandangan Danau Toba dari sebelah utara.

Hari 4 (Brastagi – Medan)

Meninggalkan Brastagi menuju Medan melalui jalan pegunungan. Setibanya di Medan langsung pulang menuju Jakarta.

Lihat dalam Peta

 

Komentar Anda :